Ujian Nasional Diklaim Semakin Terukur
JAKARTA, (PR).- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim hasil nilai Ujian Nasional (UN) semakin terukur dan bisa mendeteksi kelemahan sistem pembelajaran. Kendati rata-rata nilai UN pada tahun ini kembali turun, Kemendikbud mengklaim berhasil meminimalisasi praktik kecurangan.
Pada pengumuman di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin, 28 Mei 2018, nilai UN pada jenjang SMP sederajat diketahui turun sekitar 28,01 poin.
Kepala Badan Penelitian dan PengembanganTotok Suprayitno mengungkapkan bahwa hasil UN semakin reliabel dan dapat menjadi alat deteksi awal adanya kelemahan di dalam suatu sistem pembelajaran. Menurut dia, nilai UN bukan hanya sebagai alat pemetaan kualitas sekolah, tetapi juga untuk memperbaiki sistem pembelajaran.
“Meningkatnya reliabilitas hasil UN adalah akibat keberhasilan meminimalkan distorsi yang disebabkan oleh praktik-praktik kecurangan dalam ujian,” kata Totok.
Ia menyatakan, sekolah yang baru menyelenggarakan UN berbasis komputer (UNBK) hasil nilai UN nya turun 28,01 poin. Kendati demikian, bagi sekolah yang sudah 2 tahun menggelar UNBK nilainya naik 0,33 poin.
“Maka UN bukan hanya sebagai alat pemetaan, tetapi lebih pada alat diagnosa untuk merekomendasikan upaya perbaikan kualitas proses belajar,” ujarnya.
Kemendikbud mencatat, jumlah siswa peserta UNBK SMP tahun 2018 melonjak tajam dibandingkan tahun 2017. Sebanyak 1.977.027 (61,36%) peserta, sebelumnya hanya 1.136.739 (36,05%) peserta.
Sementara itu, jumlah siswa peserta ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) SMP menurun tajam dari 2.016.443 (63,95%) peserta di tahun 2017 menjadi 1.244.880 (38,64%) peserta di tahun 2018.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menyampaikan, penyelenggaraan UN tingkat SMP tahun ini berjalan baik dan lancar sesuai dengan POS yang ditetapkan.
"Hasil pemantauan yang telah dilaksanakan di lapangan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip penyenggaraan UN baik UNBK maupun UNKP telah berjalan baik, manajemen waktu juga berjalan maksimal," ucap Bambang.
Ia mengapresiasi praktik gotong royong dan berbagi sumber dalam pelaksanaan UNBK Tahun 2018. Peningkatan jumlah peserta UNBK merupakan bentuk konkret dukungan pemerintah daerah dan kerja sama yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Partisipasi sekolah untuk menggelar UNBK pada tahun depan kami harapkan terus bertambah," ujarnya.***
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini