Makna Kemerdekaan Indonesia
Agustus sepertinya menjadi sesuatu yang tidak akan pernah dilupakan oleh warga negara Indonesia, bulan di mana proklamasi Republik Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta, dikumandangkan dengan lantang. Bulan dimana kebebasan berdaulat sebagai sebuah negara dialami oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Semua ini dicapai dengan menumpahkan darah ribuan pejuang nasional yang gugur di medan perang. Bahkan dari sudut pandang nasional para pemikir negeri ini.
Jika kita melihat ke belakang, bangsa ini telah menjadi jajahan bangsa lain selama ratusan tahun. Duduk seperti sampan di tengah laut, terombang-ambing oleh derasnya gelombang perang. Atau bayangkan bagaimana negara lain pernah memerintah negara kita sebagai sapi perah. Sumber daya alam yang melimpah yang tidak dapat kita nikmati atau sumber daya manusia kita yang telah dirampok dengan cara ini.
Melihat sejarah bangsa, tampaknya para pahlawan kita telah melakukan berbagai upaya. Perang fisik dan politik sering dimenangkan. Namun berusaha bangkit kembali untuk merebut kedaulatan.
Semua perjuangan itu terbayar pada 17 Agustus 19
5. Ya, 73 tahun yang lalu. Jika kita ingin membayangkan, rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Bagaimana bangsa kita merdeka, berdaulat dan diakui oleh bangsa lain atas kedaulatannya. Bangsa Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri.
Sukacita kemerdekaan mungkin tidak membuat kita benar-benar benar. Ada terlalu banyak kebingungan di negara ini. Sebut saja salah satu peristiwa PKI G-30 S. Dengan salah satu ujian terberat selama ini, kita bisa memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan bernegara. Namun dengan kekuatan bangsa yang besar, Indonesia bisa bertahan dari segalanya.
Dan sekarang, ketika 73 tahun telah berlalu sejak deklarasi, kita orang Indonesia tidak boleh tidur. Tertutup dalam kabut, hilang dalam kesenangan. Tuntutan hukum masih menghantui untuk mengambil semua yang menjadi milik tanah ini.
Jika sudah waktunya untuk berpikir lagi, tampaknya saat ini kita masih terjerat banyak masalah. Obat penenang memberikan kesenangan tetapi menghilangkan identitas. Terorisme yang menebar ancaman berusaha menghancurkan negara dengan segala cara. Orang yang korup merusak hak-hak warga negara. Topik kolom, kontroversi agama, kesenjangan sosial dan banyak lagi yang akan dibahas.
Di balik semua ini, bagaimanapun, pemerintah berusaha mengatasi semua masalah yang ada. BNN, KPK, Kontra Terorisme, Just Development adalah beberapa upaya nyata yang telah kita lihat.
Ya, Indonesia lagi-lagi negara yang kuat, negara yang hebat, negara yang bisa menyatukan perbedaan. Itulah mengapa Indonesia masih kuat hingga saat ini.
Maka tentunya kita sebagai warga negara harus mampu mempertahankan posisi kemerdekaan ini dengan baik. Tidak hanya untuk memaknai momen perayaan hari kemerdekaan, tetapi untuk menanamkan semangat nasionalisme setidaknya dalam diri kita semua, kemudian menularkannya kepada anak cucu kita yang membutuhkan bimbingan kita.
Tentu saja, setiap individu memiliki cara untuk memaknai kemerdekaan. Jika kita petani, kita mengolah tanah sebaik mungkin, kita ciptakan inovasi, kita hembuskan mimpi, agar negara kita tidak kehabisan pangan.
Jika kita pegawai negeri, lakukan tugas mulia melayani rakyat. Tunjukkan karya untuk kemajuan negara tanpa memandang kepentingan pribadi atau golongan. Hapus kata korupsi dari kamus kerja.
Atau melakukan suatu profesi, tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa. Lakukan segala sesuatu berdasarkan kebenaran, jangan pernah mencoba menipu negara. Tunjukan karya kita untuk prestasi negara.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini